Aneh, Bupati Mau Tampung Aspirasi, Demonstran Justru Tidak Mau

Labuhanbatu,bantengmetro.com-
Belasan mantan Kepala Lingkungan (Kepling) yang diganti Lurah masing-masing melakukan aksi unjuk rasa dikantor Bupati Labuhanbatu, Kamis, (17/03/2022).

Belasan massa itu menamakan diri "Aliansi Kepala Lingkungan Yang Dipecat" dengan pengawalan dari Satpol-PP mereka melakukan orasinya dipintu gerbang kantor Bupati Labuhanbatu.
 
Tak berselang lama, Bupati Labuhanbatu dr. Erik Adtrada Ritonga datang menghampiri para pengunjuk rasa dan mengajaknya untuk masuk kedalam kantor dan bermaksud berdiskusi dengan para demonstran.

"Trimakasih bapak-bapak/ ibu-ibu, ini katanya Kepling bersatu, yang mana Kepling ayo masuk, (Demonstran: kami hanya menyampaikan aspirasi pak) kalau kalian mau menyampaikan aspirasi, pada saat ini masih dalam pandemi Covid-19, kami dari pemerintah daerah lagi sibuk mengurusi masyarakat yang akan divaksin", jelasnya.

dr. Erik kembali mengajak peserta aksi sebagai perwakilan Sepuluh orang namun lagi-lagi para demonstran menolak dan hanya menjawab ingin menyampaikan aspirasi.

"Orang bapak datang kemari untuk menyampaikan aspirasinya, saya bertanya manakah Kepling yang namanya Kepling bersatu, berapa orang orang bapak yang benaran Kepling, berapa orang? Sepuluh orang ayo masuk kedalam", ucap Erik mengajak.

Demonstran hanya bisa menjawab "Kami pak hanya ingin menyampaikan aspirasi" namun Bupati kembali meyakinkan para demonstran untuk masuk kedalam kantor dan berdiskusi dan cari solusi.

"Kalau org bapak menyampaikan aspirasi disini kita akan bertanya jawab tidak ada solusi, ayo saya undang kedalam yuk, bapak kordinator (ketua aliansi, mantan Kevling Aek Paing) ayo bapak masuk, (tapi pak) kalau orang bapak hanya disini kita berdebat saya akan tinggalkan orang bapak, kutunggu orang bapak diatas", tandasnya.

Anehnya, para demonstran tetap tidak bersedia masuk kedalam kantor Bupati untuk berdiskusi dengan Bupati terkait tuntutan atau aspirasi yang ingin mereka sampaikan dan berpindah tempat kekantor DPRD Labuhanbatu.

Hal itu mendapat perhatian Ketua DPC Media Online Indonesia (MOI) Labuhanbatu Syaiful Bahri Ritonga, dikatakannya aksi unjuk rasa merupakan hak setiap warga negara, namun hendaknya esensi dari para aksi demonstrasi tidak dikesampingkan.

"Aneh ya, esensi demonstrasi itukan menyampaikan aspirasi kepada pemangku kepentingan, aspirasinya hendak mau ditampung, diajak diskusi untuk cari solusi, para demonstran justru tidak mau, jadi tujuan mereka apa?", Ujarnya penuh tanya.

Seharusnya, menurut Syaiful para Demonstran memanfaatkan kesempatan itu untuk menyampaikan aspirasinya dan berdiskusi langsung dengan Bupati yang telah membuka ruang untuk itu.

"Bupati sudah mendatangi mereka dan menjelaskan agar jangan berkerumun karena kita masih dalam pandemi, maka diajaknya untuk masuk kedalam kantor Bupati, maka nantinya disana sampaikan aspirasinya agar dapat solusinya",

Lanjut syaiful bahri wajar lah kepling diganti itu adalah wewenang Lurah dan camat karena diatur dalam undang - undang sebagai organisasi desa/kelurahan penggantian kepling demi berjalannya roda pemerintahan desa/kelurahan.

"Seharusnya kepling yang diganti  mendukung kinerja kepling yang baru apalagi saat ini pandemi covid justru kepling yang diganti memberikan masukan agar pandemi covid cepat berakhir", tutup syaiful bahri., (Red).

Posting Komentar

0 Komentar