Labuhanbatu,bantengmetro.com-Sepak bola mempunyai magnet tersendiri untuk menggaet para penggemarnya di seluruh dunia, olahraga ini merupakan olah raga rakyat yang sangat digandrungi semua kalangan dan juga tanpa mengenal batas usia.
Namun perhelatan pertandingan sepak bola baik tingkat nasional maupun daerah sering kali menimbulkan kericuhan dan berakhir rusuh dan saling serang antar supporter.
Melibatkan banyak peserta, official dan supporter memang tidaklah mudah, terlebih untuk mengamankannya ketika aksi-aksi tidak terpuji itu terjadi dan akhirnya menimbulkan stigma buruk dikalangan masyarakat tentang keprofesionalan peserta, penyelenggara, juga para panitia dan pihak keamanan.
Dalam skala daerah kompetisi ditingkat Kabupaten tentu memperebutkan piala orang nomor satu yaitu Bupati Cup pastilah mempunyai kebanggaan tersendiri bagi para pesertanya.
Bupati Cup adalah salah satu kegiatan olahraga paling bergengsi ditingkatannya yang diselenggarakan berdasarkan kepanitiaan dengan segala instrumen dan regulasi yang berlaku, tentunya atas seijin dan restu dari Bupati.
Bentuk dukungan harus dipandang luas bukan dalam arti sempit dan naif. Pemberian ijin dan restu, kepedulian, pengawasan, kehadiran dan lainnya, adalah merupakan bentuk dukungan untuk suatu perhelatan kegiatan termasuk olahraga sepakbola, olahraga paling Akbar dan banyak diminati masyarakat Labuhanbatu.
Bupati Cup diselenggarakan pihak panitia untuk Turnamen sepakbola Ramadhan Cup antar Desa dan Kelurahan Se-Labuhanbatu dan dijadwalkan 22 Mei 2022 s/d 05 Juni 2022 di Stasiun Binaraga dengan memperebutkan hadiah bagi juara I Rp. 200 jt.
Dalam pelaksanaannya, Bupati Labuhanbatu dr.Erik Adtrada Ritonga,M.KM didampingi ketua TP-PKK Labuhanbatu dr. Maya Hasmita SP.OG, M.Km beserta wakil bupati Ellya Rosa Siregar tampak hadir di tribun penonton dan menyaksikan berjalannya pertandingan, Senin (23/05/2022).
Sayangnya, kedua partai pesepakbola antara Desa Jawi-jawi dengan Kelurahan Padang Bulan dan Desa Cinta Makmur dengan Kelurahan Padang Matinggi yang dipertandingkan dan disaksikan Bupati dan rombongan pada hari itu tidak membuahkan hasil, oleh karena sesuatu dan lain hal.
Apa yang dipertontonkan kedua partai kesebelasan membuat para penonton di tribun bersorak dan kecewa.
Bahkan ketika terjadinya keributan ditengah lapangan, Bupati Labuhanbatu dr. Erik Adtrada Ritonga turun langsung kelapangan dan mencari tahu apa yang sesungguhnya terjadi dan berusaha menenangkan situasi.
Walau ditengah rasa kekecawaan Bupati tetap menghimbau agar semua pihak menjunjung tinggi Sportivitas
"Kalah menang adalah hal yang biasa, karena setiap pertandingan pastinya ada yang menang dan ada juga yang kalah, tetapi yang terpenting adalah menjunjung tinggi sportifitas", ucap Erik berusaha menenangkan situasi.
Melihat situasi itu, akhirnya pihak panitia sebagai penyelenggara menunda pertandingan hingga batas waktu tidak ditentukan, Rabu, 01/06/2022, (Red).
0 Komentar