Alumni PPPR Ahkyar Simbolon Angkat Bicara Terkait Kekisruhan Perbasi Dengan KONI Labuhanbatu

Labuhanbatu, Bantengmetro.com- Kekisruhan yang terjadi antara Pengurus KONI Labuhanbatu dengan salah satu Cabor binaannya yakni, Persatuan Bola Basket Indonesia (Perbasi) masih menyisahkan banyak tanya, disebabkan belum adanya penyelesaian antara kedua belah pihak, Jumat (16/09/2022).

Kekisruhan berawal dari kegagalan Perbasi Labuhanbatu mengikuti turnamen atau Kejurda Perbasi di Medan, dan kekisruhan itu ternyata hinggap juga ditelinga Akhyar Simbolon yang mengenal dekat dengan sosok Yanto Suparno alias Awi sejak saat masih sama-sama duduk disalah satu sekolah swasta di Rantauprapat.

Sebagai sesama alumni PPPR membuat dirinya terdorong untuk ikut  berkomentar memberikan dukungan moral, terkait kekisruhan yang belum tahu akan dibawa kemana titik persoalan yang terjadi.

Akhyar mengaku mengetahui prestasi yang ditorehkan ketua Perbasi Labuhanbatu Awi sebagai seorang pemain basket profesional yang sudah banyak prestasinya.

Jadi menurutnya, Awi merupakan sosok yang tepat memimpin Perbasi Labuhanbatu, dengan bermodalkan pengalaman dan skillnya akan dapat mengharumkan nama Labuhanbatu ditingkat Provinsi dan nasional.

"Saya tahu betul sosok Awi karena kami sama-sama sekolah di PPPR dulu, Prestasi basketnya saat itu menjulang tinggi hingga melawan tim-tim luar negri mereka menangkan, makanya dia harus didukung agar hasilnya maksimal", tegasnya.

Akhyar juga menanggapi selentingan pernyataan dari ketua KONI Labuhanbatu, bahwa dana hibah KONI diprioritaskan untuk atlet berprestasi adalah merupakan pernyataan yang kurang tepat dan harusnya tidak perlu diutarakan oleh seorang ketua KONI.

"Jadi kalau sekarang basket itu dikatakan tidak berprestasi, ya tidak tepatlah, harusnya berusahalah bagaimana cara dia untuk menghidupkan kembali Basket di Labuhanbatu, dan Kejurda merupakan satu kesempatan untuk membuktikannya, dan seharusnya sebagai seorang ketua KONI tidak perlu mengatakan itu", tegasnya.

Dengan penuh kekesalan, Akhyar sangat menyayangkan gagalnya Perbasi Labuhanbatu mengikuti Kejurda hanya karena tidak ada dana.

"Harusnya ada kebijakan dari KONI dan bila perlu berkoordinasi dengan Bupati, karena ini mau mengharumkan nama Labuhanbatu", Ucapnya dengan nada kesal 

Dalam kekesalannya, mantan anggota DPRD Labuhanbatu Akhyar Simbolon justru balik bertanya, penggunaan anggaran dana hibah ke KONI kemana saja diberikan.

"Anggaran 1 Miliar kemana saja dibuatnya, kan ada beberapa cabor, apakah semuanya sudah dibantu, masa 1 Miliar sebentar saja sudah habis, Jangan sembarangan menggunakan dana hibah, itu uang rakyat, berapa Cabor yang sudah dibantu, mana datanya biar tahu kita mendatangi semua dan mempertanyakan kebenarannya", ketusnya, (Red).

Posting Komentar

0 Komentar