Labuhanbatu,Bantengmetro.com-Bupati Labuhanbatu dr. H. Erik Adtrada Ritonga, M.K.M beberapa bulan lalu telah melantik 12 Pejabat Pimpinan Pratama di Lingkungan Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Labuhanbatu, tepatnya pada Jumat, (18/03/2022), bertempat di Ruang Data dan Karya Kantor Bupati, Rantau Selatan, Labuhanbatu, Sumut.
Berikut 12 pejabat yang dilantik, antara lain:
1. Ir. Muhammad Safrin, M. Si. menjabat Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang.
2. Ir. Hasan Heri Rambe menjabat Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman.
3. Chairuddin Nasution, S.Sos menjabat Kepala Dinas. Perdagangan dan Perindustrian, 4. Said Ali Harahap, S.Sos., M.Si menjabat Kepala Dinas Perhubungan.
5. Turing Ritonga, ST., MM menjabat Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.
6. Abdi Jaya Pohan, SH menjabat Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa.
7. Asnita Rehulina Nasution, S.Pd. menjabat Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan.
8. Nilwansyah, SH. menjabat Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik.
9. Zuhri, SE., M.Si. - menjabat Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan.
10.Drs. Darwin Yusma, M.AP. menjabat Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah.
11. Muhammad Yunus menjabat Kepala Satuan Polisi Pamong Praja.
12. Hamdy Erazona Siregar, ST., MM. menjabat Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi dam Pembangunan.
Tentunya menjadi kewenangan seorang kepala daerah untuk mengangkat dan melantik para pejabat, seperti kepala OPD untuk dapat membantunya menjalankan roda pemerintahan, setelah semua prosedur dilalui dengan baik.
Selain itu, perlu adanya suatu pola pembinaan karir bagi para ASN berprestasi dalam rangka pemantapan kapasitas secara kelembagaan sesuai kepangkatannya, untuk merangsang suatu kinerja dan pengabdian tanpa pamrih, serta amanah.
Saat itu, Bupati Labuhanbatu dr. Erik Adtrada Ritonga sebagai Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah Kabupaten mengungkapkan, jika keduabelas pejabat yang dilantik sudah melalui tahapan dan seleksi terbuka dan hasil yang direkomendasikan
“Pengisian jabatan pimpinan Tinggi Pratama dilaksanakan berdasarkan hasil seleksi terbuka melalui beberapa tahapan, dan dari hasil seleksi tersebut direkomendasikan beberapa peserta untuk menduduki jabatan Pejabat tinggi Pratama,” jelas Bupati.
Dari ke Duabelas pejabat yang dilantik, diantaranya Turing Ritonga, ST.,MM, selaku Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), sebelumnya menjabat sebagai Camat Rantau Utara.
Turing Ritonga sudah tidak asing bagi kalangan ASN Labuhanbatu khususnya pejabat, beberapa jabatan dilingkup Pemkab Labuhanbatu sudah pernah diembannya, seperti Camat, Kabid hingga Kepala Dinas
Setelah pelantikan dibulan Maret 2022, Turing Ritonga kemudian mengundurkan diri walau baru beberapa bulan menjabat sebagai kepala dinas DPMPTSP Labuhanbatu, bahkan ditahun sebelumnya saat Pangonal Harahap menjabat sebagai Bupati Labuhanbatu, Turing Ritonga sudah pernah duduk menjabat dipos yang sama dan sekitar Tiga bulan menjabat dirinya juga mengundurkan diri.
Uniknya, setelah pengunduran dirinya selaku Kadis DPMPTSP, kini Turing Ritonga kembali menduduki jabatan sebagai sekretaris Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Labuhanbatu dan sekaligus sebagai Plt Kadisnaker.
Hmm...alangkah mudahnya bagi seorang Turing Ritonga berpindah-pindah jabatan yang diinginkannya ditengah pemerintahan dr. Erik Adtrada Ritonga selaku Bupati Labuhanbatu saat ini.
Apakah suatu pengunduran diri hingga Dua kali di pos yang sama dianggap suatu prestasi yang harus dibanggakan? Kiranya suatu pengunduran diri yang berulang harus dengan alasan yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan.
Siapakah Turing Ritonga...???
Keistimewaan Turing Ritonga pada rezim ini memang menimbulkan suatu pertanyaan, siapakah Turing Ritonga ...??? Apakah prestasinya...??? Apakah faktor Like and Dislike...??? Atau faktor kedekatan lainnya...???
Pertanyaan itu layak diajukan kepada Bupati Labuhanbatu dr. Erik Adtrada Ritonga, prestasi dan keistimewaan apa yang dimiliki seorang Turing Ritonga buat kemajuan Labuhanbatu, sehingga dirinya mendapat perlakuan tersebut?
Perlakuan Bupati dr Erik Adtrada Ritonga terhadap Turing Ritonga jangan sampai dianggap representasi atau gambaran bagi yang lain, karena dengan gampangnya mengundurkan diri untuk mengincar posisi yang lain, "tanpa malu" dan dianggap hal biasa hingga menjadi suatu tren baru bagi pemerintahan sekarang ini.
Dalam jangka waktu kurang Satu tahun, Turing Ritonga dapat menduduki Tiga sampai Empat jabatan dilingkungan Pemkab Labuhanbatu.
Jika bercermin kepada negara Jepang, kerap kali kita mendengarkan bahwa pejabat di Jepang sering mengundurkan diri, pengunduran diri seorang pejabat di Jepang kebanyakan disebabkan karena malu.
Malu karena ketidakmampuan memimpin instansinya, atau gagal menjalankan fungsinya sebagai pejabat atau atasan sehingga mengundurkan diri karena merupakan bentuk pertanggungjawaban moral terhadap kesalahan anak buahnya.
Jangan dibandingkan...!!!, antara pejabat di negara Jepang dengan Pemkab Labuhanbatu, karena sudah pasti tidak apple to apple, itulah klise yang dapat dibangun sebagai bagian dan upaya dari pembelaan diri.
Pemerintahan dr. Erik Adtrada Ritonga dan Ellya Rosa Siregar, hendaknya fokus pada tagline Bolo Labuhanbatu dan mengesampingkan tetek-bengek seperti itu, Minggu, 11/12/2022, (Red).
0 Komentar