Labuhanbatu,Bantengmetro.com-Pengurus Gereja Methodist Indonesia (GMI) jemaat Makedonia, Jalan Ahmad Yani Rantau Prapat, Labuhanbatu, Sumut, mengadakan pelantikan majelis periode 2023 - 2025, namun diwarnai interupsi dari jemaat dengan pembacaan pernyataan sikap, Minggu (16/04/2023).
Adanya pernyataan sikap terhadap Pimpinan Jemaat (PJ) GMI Makedonia yang dibacakan LS P. Siahaan, adalah bentuk penolakan terhadap komposisi kepengurusan majelis di GMI Makedonia yang dipilih tim Formateur diduga tidak sesuai dengan disiplin GMI.
Sebelumnya Tim Formateur telah dipilih langsung oleh Jemaat GMI Makedonia sebanyak Empat orang, dan kemudian bersama PJ akan memilih majelis periode 2023-2025.
Dalam tuntutannya, jemaat meminta agar keempat orang yang terpilih dapat duduk bersama dengan PJ untuk bermusyawarah dalam mufakat dalam memilih majelis yang kompeten dan berkualitas.
Ada Delapan poin tuntutan yang menjadi permintaan jemaat terhadap PJ sebelum memutuskan nama-nama majelis untuk dilantik, seperti berikut ini:
1. Pimpinan Jemaat melanggar Disiplin GMI 2017 pasal 38 ayat 2 poin 2 mengenai bendahara gereja dan pasal 44 mengenai Layleader yang seharusnya dipilih secara tertulis dan rahasia oleh konferensi jemaat atas pencalonan yang dibuat oleh pimpinan jemaat.
2. Salah satu dari tim Formateur yaitu LS. B. Siahaan, SE, mengusulkan agar rapat tim Formateur ditunda sementara agar diadakan laporan pertanggung jawaban majelis lama, karena ada indikasi penyalahgunaan anggaran, namun hal ini diabaikan pimpinan jemaat
3. Dari poin 1 dan 2 telah disampaikan surat kepada DS dengan tembusan Bishop dan Pimpinan Jemaat tentang penundaan pelantikan majelis, namun tidak ditanggapi.
4. Penyusunan formasi Majelis dilakukan 4 orang tim Formateur yang dimana menurut disiplin penyusunan formasi Majelis harus sebanyak 5 orang. Dalam hal ini Ls. Bindu Siahaan sebagai tim Formateur yang terpilih dengan suara terbanyak tidak dilibatkan dalam penyusunan formasi ini.
5. Jumat, 14 April 2023 sekitar pukul 13.00 wib, Pak DS datang ke rumah Ls Bindu Siahaan, SE memberitahu bahwa akan ada pelantikan majelis pada hari Minggu, 16 April 2023 di ibadah termin Pertama, dengan alasan tidak bisa ditunda.
6. Pada hari Sabtu, 16 April 2023, sekitar pukul 09.00 Wib secara bersama-sama, kami yang menolak pelantikan majelis datang kepada pak DS memohon untuk ditunda pelantikan sampai adanya pertemuan untuk duduk bersama membicarakan masalah yang terjadi di gereja kita saat ini.
7. Dalam formasi kemajelisan yang baru ini ada beberapa oknum yang tidak layak menjadi majelis, terlampir disurat penolakan tanggal 7 April 2023.
8. Pelantikan majelis hari ini tidak seperti biasanya yang dilaksanakan di termin kedua, namun hari ini mau dilaksanakan di termin Pertama. Hal ini juga tidak ada pemberitahuan kepada jemaat melalui buletin minggu lalu. Ini adalah bentuk rekayasa atau penipuan terhadap jemaat.
Jika pelantikan harus tetap terlaksana maka kami tetap tidak mengakui kemajelisan tahun 2023-2025, termasuk menolak kepemimpinan (Pimpinan) Jemaat dan Assisten pada saat ini.
Demikian isi tuntutan jemaat GMI Makedonia yang dibacakan dalam bentuk selebaran, dan dibagi-bagikan kejemaat. (Red).
1 Komentar
Mari kita sebagai jemaat, membuka mati hati kita utk tdk gampang utk dipecah belah oleh unsur2 apapun itu dengan iming2 jabatan apapun. Karna Gereja adalah bait suci atau tempat pelayanan bagi org yg haus akan Firman, dan bukan tempat ajang kemunafikan. Dan ttplah berdoa, utk org2 yg tlh berkhianat. Spy kelak mrk mendapatkan imbalannya serta mempertanggung jawabkan kesalahannya. Amin
BalasHapus