Ket. Foto: Jalan gang diantara kedua rumah diduga tempat transaksi narkoba |
Dalam pemberitaan dibeberapa media disebutkan jika transaksi narkoba dikelola berinisial Fii dan sudah beroperasi sejak beberapa bulan yang lalu, tanpa tersentuh hukum.
Dari hasil pantauan tim media dilapangan tampak hilir mudik kendaraan bermotor roda dua kelokasi yang diduga menjadi tempat transaksi narkoba jenis sabu dari gang sempit itu.
Ketika kendaraan yang ditumpangi JB Gultom bersama tim berhenti diseberang mulut gang, kontan saja ada seseorang yang menghampiri dan langsung memberikan pesan.
"Masih sepi bang, nanti sore lah bang (datang-red), jam-jam Lima", kata pria berbadan tinggi, yang diduga kakitangan Fii.
Untuk diketahui, Jalan Tangkahan Pasir, GG buntu, lingkungan Pindoan, hanya berjarak sekitar 250 meter dari kantor Markas Polres (Mapolres) Labuhanbatu.
Tak berselang lama, saat dalam perjalanan meninggalkan lokasi, tim awak media langsung melaporkannya kepada Kasatresnarkoba Labuhanbatu AKP. Roberto Sianturi, SH via panggilan WhatsApp.
"Dimana bang, biar kusuruh anggotaku menjumpai kalian", tanyanya.
Dalam 7 menit kemudian, seseorang diketahui kemudian anggota (Katim) Satresnarkoba, Dedi Ritonga menghubungi dan mengatakan usai sholat terlebih dahulu dan akan menjumpai tim media di Ika Bina depan Mapolres Labuhanbatu.
55 menit kemudian Katim II Satresnarkoba Polres Labuhanbatu Dedi Ritonga tiba di Ika Bina berjumpa dengan tim awak media yang sudah menunggu dan kemudian disusul oleh kedua anggota timnya.
Dedi Ritonga mengaku tidak mengetahui bahwa dilokasi tersebut adalah merupakan lokasi yang diduga tempat transaksi narkoba, sehingga bertanya kepada tim awak media dimana lokasinya, dan oleh tim dijelaskan dengan menggambarkan peta lokasi dalam secarik kertas.
Dalam pertemuan itu, JB Gultom sempat mempertanyakan kedatangan Dedi Ritonga yang datang sendirian, sebelum disusul kedua anggotanya, walau dengan tempo yang cukup lama baru tiba dilokasi pertemuan.
JB Gultom juga mempertegas, jika informasi yang diberikan oleh tim media hanya kepada Kasat dan apabila lokasi tersebut digrebek dan tidak ada hasil, kemungkinan ada kebocoran.
"Bang, Info ini kami berikan hanya kepada Pak Kasat, dan memerintahkan kalian, apabila penggerebekan ini tidak ada hasil, maka kami pastikan info ini sudah bocor", tegas JB Gultom - Ketua DPC Mapan RI Labuhanbatu.
Benar saja, berselang sekitar 10 menit kemudian Dedi menelepon kesalahan satu tim dan melakukan Video Call, menjelaskan bahwa mereka sudah berada dilokasi dan tidak menemukan adanya transaksi narkoba dilokasi itu.
Sesuai penegasan yang disampaikan oleh JB Gultom kepada tim Satresnarkoba Polres Labuhanbatu, apabila lokasi itu tidak ditemukan adanya kegiatan transaksi narkoba maka dipastikan info yang diberikan telah bocor.
"Kita sudah ragu, kalau penggerebekan yang dilakukan oleh Dedi bersama Dua anggotanya tidak akan berhasil, dan kita duga info yang kita berikan sudah bocor," ungkapnya.
JB Gultom bersama rekan-rekan awak media sangat menyayangkan kebocoran informasi yang diberikan dan mempertanyakan kinerja Satresnarkoba Polres Labuhanbatu.
"Kita tidak tahu seperti apa SOP mengenai kerahasiaan informasi di Satresnarkoba Polres Labuhanbatu, kenapa bisa bocor, kita hanya bisa sebatas mencurigai", pungkasnya (Red).
0 Komentar