Bantengmetro.com,Labuhanbatu - Narkoba jenis sabu-sabu dengan bebasnya beredar di Kabupaten Labuhanbatu, hari demi hari titik-titik lokasi rawan peredaran narkoba semakin bertambah, Minggu (15/12/2024).
Bagaimana tidak, meski berulangkali diberitakan oleh beberapa media online, namun hal itu tidak membuat para bandar-bandar itu mengurungkan niatnya menjajakan obat terlarang tersebut.
Demi meraup keuntungan yang lebih besar, para bandar memperluas pangsa pasarnya dengan menawarkan paket-paket hemat yang dapat dijangkau dari kalangan ekonomi bawah.
Anehnya, Aparat Penegak Hukum (APH) Satresnarkoba Polres Labuhanbatu hanya sedikit action, bahkan cenderung berpangku tangan dan seakan tidak mau tahu, karena lokasi rawan peredaran narkoba tidak pernah digrebek tanpa tersentuh hukum.
Walau titik lokasi itu tidak jauh, atau hanya berjarak beberapa kilometer saja dari kantor Mapolres Labuhanbatu.
Kasat Narkoba Polres Labuhanbatu AKP. Sopar Budiman hanya bisa terdiam alias bungkam seribu bahasa, terkait informasi yang disampaikan tidak pernah ditindaklanjuti.
[11/12, 09.03] JB Gultom - Banteng Metro:
Pagi pak kasat..
Dari sekian banyak info yg kita berikan, baik berita-berita dan data pelaku langsung, tidak ada tindaklanjutnya ya pak?
Apa kendala pak kasat?", hasil konfirmasi tidak berbalas hingga berita diterbitkan.
Langkah dan tindakan Kasatnarkoba AKP Sopar Budiman sejalan dengan Kapolres Labuhanbatu AKBP. Bernhard L. Malau, yang justru gemar memblokir WA wartawan jika dikonfirmasi.
Sejak pegang tongkat komando Polres Labuhanbatu, Bernhard Malau beberapa kali hanya menunjukkan sikap arogansi ketika berhadapan dengan wartawan.
Bernhard coba menekan peran media yang hendak konfirmasi dengan melontarkan kata-kata bersifat menekan dan menantang, hingga suatu ketika Ia pernah diadukan ke Propam Polda Sumut, karena diduga melakukan kekerasan terhadap salah seorang wartawan.
Gerakan pemberantasan narkoba di Labuhanbatu secara masif yang dilakukan AKBP James Hutajulu, dengan menggandeng tokoh-tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda dan masyarakat penggiat anti narkoba berhasil menekan peredaran narkoba di Labuhanbatu.
Akan tetapi, sejak kepemimpinan beralih ke tangan Bernhard Malau, gerakan itu tidak berlanjut dan segala upaya yang pernah dilakukan pendahulunya terbuang percuma dan sia-sia.
Posko-posko kampung bebas dari narkoba yang dibangun dan dikontrak pun tidak berfungsi dan kosong tanpa penghuni.
Padahal masyarakat sangat merasakan manfaat positif atas kehadiran posko di lingkungannya, titik lokasi yang menjadi rawan peredaran narkoba karena menjadi tempat transaksi jual beli barang haram tersebut.
Ketua DPC Mapan RI Labuhanbatu, Bung JB Gultom mencoba memahami peran seorang Kasat, tentunya melaksanakan dan bekerja berdasarkan perintah.
Untuk itu, Bung JB meminta Kapolda Sumut Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto, S.I.K., M.H., agar segera melakukan evaluasi pucuk pimpinan ditubuh Polres Labuhanbatu.
"Kita coba pahami, Kasatnarkoba dan jajaran bisa bekerja jika mendapat perintah langsung, maka kita minta agar Kapoldasu Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto, S.I.K., M.H., segera melakukan evaluasi ditubuh Polres Labuhanbatu, khususnya di Satresnarkoba", pungkasnya (Red).
0 Komentar