Bantengmetro.com,Labuhanbatu- Penanganan kasus rudapaksa yg diduga dilakukan oleh Sepuluh orang pria dewasa secara bergilir terhadap seorang gadis cantik dibawah umur (sebut saja Mawar), seorang pelajar disalah satu sekolah swasta di Rantau Prapat, merupakan warga Kecamatan Bilah Hulu, Kab. Labuhanbatu - Sumut, belum dapat dituntaskan, Senin (09/12/2024).
Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang terjadi di sebuah rumah kos kosan di Jln Lingkungan Kamp. Sipirik Gg.Lestari, Kelurahan Bakaran Batu, Kecamatan Rantau Selatan, Kabupaten Labuhanbatu, belum mengalami kemajuan sejak terjadinya peristiwa itu pada awal September 2024 lalu.
Dari sepuluh orang pria yang diduga pelaku, baru empat orang yang berhasil diamankan, diantaranya dua orang yang diserahkan warga dan dua orang berhasil ditangkap Satuan Reskrim Polres Labuhanbatu.
Ter update, pelaku ke empat yang ditangkap pada pertengahan Oktober 2024 lalu, dan sudah dua bulan berjalan belum ada tambahan penangkapan terhadap pelaku lain, atau jalan di tempat.
Penanganan perkara yang sempat menghebohkan masyarakat Labuhanbatu itu, saat ini masih ditangani oleh Satreskrim Polres Labuhanbatu, namun belum ada perkembangan, atau sedang mengalami "STAGNASI".
Kasatreskrim Polres Labuhanbatu AKP Teuku Rivanda menyebutkan, pihaknya sampai saat ini belum berhasil menangkap pelaku lain.
" Belum bang", jelasnya singkat.
Teuku Rivanda mengungkapkan, jika satuan yang dipimpinnya mengalami kendala, karena tidak mengetahui keberadaan para pelaku yang melarikan diri
"Belum (Ada-Red) petunjuk mengenai keberadaan pelaku", sebutnya.
Keseriusan Satreskrim Polres Labuhanbatu menjadi pertaruhan kinerja dalam menangani perkara tersebut, karena perkara itu mengundang perhatian publik masyarakat Labuhanbatu secara umum, sehingga sudah selayaknya untuk dituntaskan.
Rudapaksa terhadap gadis belia, seorang pelajar di bangku sekolah SMP dan berusaha untuk mengejar cita-citanya, harus pupus dan mengalami trauma, karena perbuatan para pria dewasa yang tidak bertanggungjawab (JB).
0 Komentar