![]() |
Ket. foto: Ny. Erni (Tengah) bersama personel sebelum perform |
Alat musik tradisional ini, memiliki sembilan gong, yang dipukul secara bergantian untuk menghasilkan suara gendang yang khas dan merdu.
Gordang Sembilan bukan hanya sekadar alat musik, tetapi juga memiliki makna spiritual dan filosofi yang dalam.
Dalam budaya Batak, Gordang Sembilan melambangkan keselarasan dan keseimbangan antara manusia dengan alam dan Tuhan.
Di tiap pertunjukannya, di berbagai acara adat dan budaya, Gordang Sambilan tidak hanya menampilkan keindahan suara dan irama, tetapi juga keanggunan dan kekuatan budaya Batak.
Pada era modern sekarang ini, Gordang Sembilan terus dipertahankan dan dilestarikan sebagai warisan budaya yang berharga.
Seyogianya, baik pemerintah dan masyarakat Batak, agar bersama-sama untuk mempromosikan, dan melestarikan Gordang Sembilan, sebagai salah satu identitas budaya Indonesia.
Dengan demikian, Gordang Sembilan tetap menjadi simbol kebanggaan dan kekuatan budaya Batak, serta menjadi warisan budaya yang dapat dinikmati oleh generasi mendatang.
Sebagai tindaklanjut dari melestarikan warisan budaya, serta kebanggaan itu, Ketua Ikatan Keluarga Nasution (Ikanas) Labuhanbatu, Halomoan Nasution, SH., MH, memfasilitasi dan merangkul pemuda-pemuda Labuhanbatu untuk menjaga dan merawatnya.
Ia menegaskan, tujuan kegiatan ini diadakan, agar masyarakat semakin mengenal alat musik tradisional kebanggaan Sumatra Utara, asal suku batak mandailing tersebut.
"Bahwa Gordang Sembilan ada di Labuhanbatu, jika semakin sering ditampilkan, tentu akan kembali merakyat, dan para generasi muda juga semakin tertarik untuk belajar memainkannya", harap Bang Lomo, panggilan akrabnya.
Bang Lomo juga menjelaskan, Ikanas Labuhanbatu, memiliki sanggar "Siar Kesenian Budaya" yang dikelola oleh Badan Pemuda (BP) Ikanas Labuhanbatu, dikomandoi, ketua khairuddin Nasution, SH, dibawah asuhan Ny. Erni Halomoan Nasution.
Berikut nama-nama pemain Gordang Sembilan Ikanas Labuhanbatu:
1. Fahmi Nst
2. Adi Tarmiji
3. Ariansyahputra Nst
4. Gusti
5. Razdan Sohib Nst
6. Raditya Fais
7. Sultan Fatih
Dengan Pelatih: Bahsan Parinduri dan Alwi Khoiri, merupakan dosen di Universitas Sumatera Utara (USU) Medan, secara khusus didatangkan untuk malatih dan mempersiapkan para Personil.
Pertunjukan bersifat dadakan tersebut, diadakan di pintu masuk komplek pertokoan JM 77, jalan Sisingamangaraja, Kec. Rantau Selatan, Kab. Labuhanbatu, Sumatra utara, mendapat antusiasme masyarakat yang menonton aksi-aksi para personel Gordang Sembilan.
(JB).
0 Komentar